Kamis, 17 November 2011

waktu Yang Menangis

kala tubuh seperti tertanam disebuah tebing keraguan
tak ada yang peduli saat dunia yang serakah membantai jiwa-jiwa yang hampa
kobaran sayap-sayap semangat melemah

saat kekuatan iman itu mulai rapuh
logika bermain dengan alasan-alasan yang tabu
memenangkan pendapat-pendapat palsu
kala itu engkau sendiri bisu memerankan tokoh yang engkau sendiri pilu

sadarkah kau ada yang lain disisimu??
dia adalah teman yang tak kenal masa lalu dan tak akan pernah kembali kemasa lalu
yang tak akan memberikan gambaran hari esok dan akan datang
dia tak kenal toleransi
dia optimis tapi kadang suka pesimis
sedetik saja engkau berpaling darinya
dia tak akan mengembalikan yang sedetik itu..
siapa dia?
engakupun tak tahu

sudah lama rasanya engkau bermain-main dengannya
tak pernah menyadari bahwa dia lelah mengikuti hari-hari yang tak pasti
janji-janji  ingkar, sumpah-sumpah palsu
asyik dengan fatamorgana gemerlap metropolitan

kini dia tetap setia menemanimu
dikala malam mulai menyelimuti
diperaduanmu dia berbisik
beri aku jawaban atas cinta yang tak pasti yang engkau mainkan denganku
hari ini karena aku telah lama menanti
tubuhku mulai lusu, mata ku tak lama lagi sayu
kulitku mulai digrogoti keriput yang menjalar satu persatu
rambutku mulai rontok tak ada yang bisa engkau harap banyak dari ku
aku tak akan pernah kembali sampai kapanpun sekali hilang dariku semua akan hilang
yang ku rindukan kepastian darimu, kesadaran akan adanya aku disampingmu
yang selalu menjadi pembuka dan pengakhir ceritamu

tetapi kala itu matamu berat menatapku hingga engaku tak sadar aku mengakui
siapa aku?
aku adalah waktu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar